Sikap Menghargai Waktu

Sikap Menghargai Waktu

Hai Semuanya, kali ini penulis kembali lagi nih menulis sebuah artikel mengenai sikap menghargai waktu. Yuk, langsung saja kita bahas mana-mana saja yang menurut penulis merupakan sikap dalam menghargai waktu. Sikap dalam menghargai waktu tentunya sangat diperlukan dalam kehidupan sehari- hari. Kenapa kita harus menghargai waktu ? ada yang berkata bahwa waktu adalah uang. Saya sedikit kurang sepaham dengan peribahasa tersebut. Menurut penulis, waktu jauh lebih berharga daripada uang. Uang yang berlalu (terbuang) dapat dikembalikan lagi (cari lagi) tetapi waktu yang berlalu (terbuang) tidak dapat dikembalikan lagi. Untuk itu kita haruslah sangat menghargai waktu. Selain itu jika kita tidak menghargai waktu kita akan menjadi makhluk hidup yang menyesal. Menghargai waktu dapat dilakukan mulai dari hal terkecil hingga yang terbesar. Dengan kebiasaan yang kita lakukan seperti bermalas-malasan merupakan salah satu contoh sikap tidak menghargai waktu. Namun penulis juga ingin menekankan bahwa sikap menghargai waktu merupakan suatu sikap yang kita lakukan pada waktunya. Tidak semua hal bagus akan berakibat bagus. Kita tidak bermalas-malasan untuk menghargai waktu tapi di waktu yang salah juga merupakan suatu tindakan yang tidak menghargai waktu. Contohnya adalah kita bekerja disaat istirahat atau waktu bersantai bersama keluarga. Ketika kita sibuk bekerja disaat seperti itu tentunya bukanlah hal positif yang kita dapatkan melainkan hal negatif seperti apabila kita bekerja saat istirahat maka kita akan merasa sangat kelelahan dan kurang istirahat dan itu akan berakibat fatal pada kesehatan kita nantinya. Tentunya ketika nanti kita sakit kita akan berharap bahwa kita memiliki waktu istirahat yang cukup. Begitu juga dengan bekerja saat seharusnya kita bersantai bersama keluarga. Bersantai bersama keluarga merupakan waktu yang sangat penting. Dan ketika kita sibuk dalam bekerja dan melewatkan hal tersebut maka suatu saat nanti kita akan menyesal.

        Jadi yang dimaksud oleh penulis dalam sikap menghargai waktu bukanlah kita harus melakukan hal dan tidak menyianyiakan waktu. Tetapi lebih tepatnya adalah kita harus menyesuaikan apa yang kita lakukan sesuai dengan waktunya. Seperti contoh pada masa muda banyak yang menghabiskan masa mudanya dengan ber-foya-foya. 





Maka hal tersebut tentunya akan menjadi sia- sia dikarenakan ketika nanti dia sudah bertambah tua, dia tidak bisa lagi mengembalikan waktu untuk belajar sehingga masa tuanya menjadi lebih mudah. Sikap menghargai waktu dapat kita terapkan dalam berbagai aspek. Selain dari aspek perekonomian seperti tadi. Sikap menghargai waktu juga bisa kita terapkan dalam sisi rohani. Kehidupan kita di dunia ini tidak akan kembali terulang. Waktu akan terus tetap berjalan. Akan sangat sia- sia jika tidak kita lakukan dengan ibadah. Karena ada yang mengatakan bahwa sia-sia lah hidup seseorang di dunia tanpa ibadah. Untuk itu menurut penulis, dengan rajin melakukan ibadah juga merupakan salah satu sikap dalam menghargai waktu. Untuk aspek terkecil dapat kita lakukan contohnya dengan tidaklah ngaret. Istilah ngaret digunakan ketika seseorang datang terlambat atau sesuatunya terlambat. Contoh lain adalah menunda sesuatu atau menunda pekerjaan. Dengan menunda sesuatu atau pekerjaan maka kita sudah termasuk tidaklah menghargai waktu.
        Penulis ingin menceritakan sedikit tentang pengalaman penulis dalam sikap menghargai waktu. Yaitu ketika penulis sudah selesai meneyelesaikan Penulisan Ilmiah. Ketika kita sudah menyelesaikan Penulisan Ilmiah, kita diwajibkan untuk mengurus tanda tangan dan lain sebagainya untuk mendapatkan sertifikat Penulisan Ilmiah sebagai salah satu syarat untuk sidang skripsi. Penulis merupakan mahasiswa skripsi. Penulisan Ilmiah sudah selesai sekitar 1 tahun yang lalu dan penulis masih belum mengurus tanda tangan untuk mendapatkan sertifikat Penulisan Ilmiah. Pada saat ini penulis sedang bekerja di salah satu perusahaan dan tentunya untuk mengurus hal tersebut sangatlah sulit dikarenakan waktu penulis sudah habis untuk bekerja. Penulis menyesal tidak mengurus sertifikat Penulisan Ilmiah dari dulu. Saat ini penulis sedang menyelesaikan skripsi dan bekerja, tentunya akan menjadi pekerjaan tambahan dalam mengurus sertifikat tersebut. Apabila penulis tidak menunda pekerjaan dan mengurus sertifikat sesaat setelah penulis menyelesaikan Penulisan Ilmiah maka penulis tidak akan serepot dan kebingungan seperti saat ini. Tentunya hanya ada penyesalan dan mencoba untuk berusaha sangat keras untuk memperaiki keadaan. Untuk itu sikap menghargai waktu sangatlah penting dan menjadi bahan pembelajaran bagi penulis. Ketika kita mendapatkan suatu tugas atau pekerjaan, jangan lah kita menunda pekerjaan tersebut meskipun semudah apapun pekerjaan tersebut. Selain dari itu, rasa malas juga harus dibuang jauh-jauh. Rasa malas merupakan musuh terbesar dalam sikap atau upaya kita untuk menghargai waktu.

Comments

Popular posts from this blog

[E] Boss/Monster Location for Athens and Spartan Guide

Beberapa Contoh New Media, dan Manfaat Serta Kekurangannya

Inovasi Bisnis dan Contoh Perusahaannya